Layaknya sorga. Jalan sempit penuh mobil tak membuatnya sesak. Banyak toko berjualan berhamparan di sepanjang jalan sedap dipandang. Bangunan tanpa tingkat, style Bali. Cuaca pun serasa berteman dengan kulit. Aku tak berani tinggal lama di Ubud. Takut tak mampu untuk meninggalkannya.
Ubud udah termasuk kota. Hanya saja pepohonan masih banyak ada disana. Ubud serasa tak kenal dengan istilah polusi. Setidaknya itu yang ku rasaka, orang yang gag asli dari sana.
Aku bersyukur, para investor dan pemerintah tetap mempertahankan budaya dan tata ruang khas Bali. Ini lebih indah, jauh lebih indah daripada globalisasi dan modernasi yang melanda kota Denpasar. Keserasian bangunan dan susunan lahan pertanian beserta alam sangat sempurna. Menyegarkan.
Sempet denger salah satu budaya di Ubud. Bila petinggi adat meninggal, jasad akan ditaro ekslusif dalam Nagabanda. Sebelum mayatnya melalui upacara ngaben (bakar mayat).
nagabanda |
Nanti pedanda (pendeta) selaku pemimpin upacara akan bertingkah mengacungkan panah dan terdiam. Tapi dalam niskala (dunia tak nyata dalam istilah Hindu Bali) Pedanda sesungguhnya sedang berperang habis-habisan. Nanti ada indikator bunga, akan kuncup kalo pendanda kalah dan kembang kalo pedanda menang. Kalo pedanda kalah, beberapa hari setelah upacara beliau akan meninggal.
Aku lupa cerita lengkapnya. Bahkan mungkin ada yang salah dengan ceritaku. Kalo kalian masih penasaran, cari info sendiri ya. Maaf kalo ribet. Hehe
Aku ngomongin Ubud karena dari kemaren aku kemah UKM di Tegallang, deket Ubud juga. Acara kemah ini dalam rangka Orientasi Calon Anggota (OCA). Berangkat dari Denpasar jam 5 sore. Terhalang hujan, tenda roboh dengan misterius, basah luar dalem, tapi acara selama 2 hari satu malem ini sukses kok. Tuhan menghendaki semua ini.
Sayang banget wawasan organisasi gag jadi, padahal itu penting agar calon anggota tau tentang organisasi yang bakal mereka ikuti. Adanya jam malem juga sedikit jadi kendala. Peserta yang dikit jadi kepikiran ama uang 1,5 juta yang dihabiskan untuk acara ini. Tapi syukurnya pas pulang barang-barang dititip di ambulan. Aku bisa deh pulang cepet tanpa ngurusin perlengkapan dulu.:p
Besar harapanku, segala masalah yang terjadi bisa terselesaikan segera. Jangan diem-dieman. Kalo ada. :)
0 komentar:
Posting Komentar