Untuk mengisi liburan sekolah akhir tahun pelajaran, alangkah baiknya diisi dengan kegiatan yang bermanfaat, alternatif lain terutama untuk kalangan bapak2 dan ibu2 yang sudah mempunyai anak ,..... seperti saya tentunya. Menonton film yang dapat dijadikan sebagai spirit dan teladan adalah salah satu alternatif.
Berikut adalah sinopsis dan trailer 2 (dua) buah film yang patut ditonton dalam mengisi liburan ini.
GARUDA DI DADAKU
Berikut ini adalah Sinopsis selengkapnya film Garuda di Dadaku yang saya ramu dari berbagai sumber .
Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya yakni: menjadi pemain sepak bola yang hebat dan handal. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana.
Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan �pelatih� cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional.
Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus. Terlalu mulukkah impian Bayu untuk menjadi pemain sepak bola yang hebat?
So... Bagi teman-teman ingin tahu lebih jelas tentang kisah cerita yang ada dalam film Garuda di Dadaku ini, maka tidak ada salahnya mencoba untuk menonton filmnya di bioskop-bioskop terdekat dengan kota anda.
FILM KITA PUNYA BENDERA
Kita Punya Bendera merupakan film Indonesia yang dirilis pada 15 Agustus 2008 dengan disutradarai oleh Steven Purba. Film ini dibintangi antara lain oleh Paulus, Bima Anggara, Robby Tumewu, dan Hengky Solaiman.
Film ini adalah sebuah film proyek idealis, di tengah perfilman indonesia yang kalau gak film horor, film komedi jorok atau film islami. Ia bagaikan air segar di tengah air butek perfilman nasional. Film ini diangkat dari dunia anak2, yang di dalam dunia mereka sendiri melihat dunia dengan sederhana. Mereka tidak seperti kita orang dewasa yang sibuk mempersoalkan perbedaan agama dan keturunan.
Menceritakan persahabatan sekelompok anak dari berbagai suku bangsa di sebuah Sekolah Dasar. Dikisahkan, Timmy seorang bocah keturunan Tionghoa yang duduk di bangku kelas 5 SD bersahabat akrab dengan Jarwo (Jawa), Nia (Bali), dan Romy (Batak).
Pada saat ujian kenaikan kelas, semua murid harus mengisi formulir isian siswa yang salah satunya harus mencantumkan asal usul keturunan. Disilah konflik terjadi antara identitas diri Timmy dengan institusi pendidikan, dalam hal ini diwakili oleh sang guru. Timmy menulis keturunan Jawa, karena ia lahir di Jakarta dan Jakarta adalah bagian dari pulau Jawa.
Ketika sistem pendidikan menyadarkan mereka akan adanya pembedaan berdasarkan etnisitas, para bocah ini justru menemukan hal mendasar yang mampu mempersatukan mereka. Maka dimulailah perjuangan para bocah untuk membantu Timmy menemukan jati dirinya. Tentu dalam kemasan dunia anak-anak yang terkadang lucu, lugu, polos, tetapi juga bisa mengharukan.
Semoga dapat menjadi tontonan yang mengasyikkan buat keluarga. Selamat berlibur...
Berikut adalah sinopsis dan trailer 2 (dua) buah film yang patut ditonton dalam mengisi liburan ini.
GARUDA DI DADAKU
Berikut ini adalah Sinopsis selengkapnya film Garuda di Dadaku yang saya ramu dari berbagai sumber .
Bayu, yang masih duduk di kelas 6 Sekolah Dasar, memiliki satu mimpi dalam hidupnya yakni: menjadi pemain sepak bola yang hebat dan handal. Setiap hari dengan penuh semangat, ia menggiring bola menyusuri gang-gang di sekitar rumahnya sambil mendribble bola untuk sampai ke lapangan bulu tangkis dan berlatih sendiri di sana.
Heri, sahabat Bayu penggila bola, sangat yakin akan kemampuan dan bakat Bayu. Dialah motivator dan �pelatih� cerdas yang meyakinkan Bayu agar mau ikut seleksi untuk masuk Tim Nasional U-13 yang nantinya akan mewakili Indonesia berlaga di arena internasional.
Namun Pak Usman, kakek Bayu, sangat menentang impian Bayu karena baginya menjadi pemain sepak bola identik dengan hidup miskin dan tidak punya masa depan.
Dibantu teman baru bernama Zahra yang misterius, Bayu dan Heri harus mencari-cari berbagai alasan agar Bayu dapat terus berlatih sepak bola. Tetapi hambatan demi hambatan terus menghadang mimpi Bayu, dan bahkan persahabatan tiga anak itu terancam putus. Terlalu mulukkah impian Bayu untuk menjadi pemain sepak bola yang hebat?
So... Bagi teman-teman ingin tahu lebih jelas tentang kisah cerita yang ada dalam film Garuda di Dadaku ini, maka tidak ada salahnya mencoba untuk menonton filmnya di bioskop-bioskop terdekat dengan kota anda.
FILM KITA PUNYA BENDERA
Kita Punya Bendera merupakan film Indonesia yang dirilis pada 15 Agustus 2008 dengan disutradarai oleh Steven Purba. Film ini dibintangi antara lain oleh Paulus, Bima Anggara, Robby Tumewu, dan Hengky Solaiman.
Film ini adalah sebuah film proyek idealis, di tengah perfilman indonesia yang kalau gak film horor, film komedi jorok atau film islami. Ia bagaikan air segar di tengah air butek perfilman nasional. Film ini diangkat dari dunia anak2, yang di dalam dunia mereka sendiri melihat dunia dengan sederhana. Mereka tidak seperti kita orang dewasa yang sibuk mempersoalkan perbedaan agama dan keturunan.
Menceritakan persahabatan sekelompok anak dari berbagai suku bangsa di sebuah Sekolah Dasar. Dikisahkan, Timmy seorang bocah keturunan Tionghoa yang duduk di bangku kelas 5 SD bersahabat akrab dengan Jarwo (Jawa), Nia (Bali), dan Romy (Batak).
Pada saat ujian kenaikan kelas, semua murid harus mengisi formulir isian siswa yang salah satunya harus mencantumkan asal usul keturunan. Disilah konflik terjadi antara identitas diri Timmy dengan institusi pendidikan, dalam hal ini diwakili oleh sang guru. Timmy menulis keturunan Jawa, karena ia lahir di Jakarta dan Jakarta adalah bagian dari pulau Jawa.
Ketika sistem pendidikan menyadarkan mereka akan adanya pembedaan berdasarkan etnisitas, para bocah ini justru menemukan hal mendasar yang mampu mempersatukan mereka. Maka dimulailah perjuangan para bocah untuk membantu Timmy menemukan jati dirinya. Tentu dalam kemasan dunia anak-anak yang terkadang lucu, lugu, polos, tetapi juga bisa mengharukan.
Semoga dapat menjadi tontonan yang mengasyikkan buat keluarga. Selamat berlibur...
0 komentar:
Posting Komentar