Gag pernah kepikiran bakal haru biru gini keluar dari sebuah tempat, rame orangnya, gelap tempatnya, banyak dagangnya, diselingi cahaya bohlam dan suara musik, yang dikenal dengan nama Pasar Sengol! Ato pasar malam juga bisa sih.
Sedih banget rasanya. Laksana (ceile..) ibuk-ibuk tukang arisan maniak cinta fitri 3 nonton pilem telenovela yang menceritakan si Sergio mati meninggalkan Marimar.
Pasalnya, sepasang suami istri (yaiyalah, masa suami ma nenek?), penjual es buah di Pasar Sengol terminal Batubulan mirip orang tua adik kandung saya, istri dari bapak saya dan suami dari ibuk saya serta anak dari kakek nenek saya. Intinya, mereka mirip bokap nyokap saya.
Melihat kumis tipis si bapak. Rambut kayak mie (ini terharu ato ngejek sih). Dan cahaya yang memantul dari dahi mereka yang berkeringat hasil gerakan aktif melayani pesanan. Mengingatkan saya pada orang tua saya. *ijin ke warung bentar ya, mau beli tisu, udah hampir nangis nih*
Kebayang diposisi dagang itu adalah orang tua saya. Yang harus tiap sore pulang kuliah saya bantu buat buka warung. ato harus menatap mereka malayani konsumen. Meski orang tua saya gag sekompak mereka, tapi ketekunan mereka bekerja bikin hayalan ini terpancing.
Nyesel telah dengan gag bijak menggunakan uang pemberian mereka. Dengan gag bijak melalaikan kepercayaan mereka agar aku tekun kuliah dan pulang membawa gelar.
Mumpung mereka masih idup, mumpung selalu aja ada kesempatan, masih bisa aku untuk tobat. Bikin mereka bangga.
Gag perlu ada air mata. Karena bukan gini cara menunjukkan bakti dan hormat kita ke orang tua. Perlu tindakan yang riil dan konkrit agar mereka tahu. Kita sayang mereka.
Dan di pasar ini akan selalu ku ingat selalu. Saat aku diperbolehkan membawa piring es buah mereka ke tempat aku beli nasi goreng. Saat aku menaroh helm untuk jaminan piringnya. Saat ku tatap helm-ku siapa tahu hilang sambil ku lihat mereka tetap tekun bekerja.
Saat melihat senyum dari bapak dan ibuk itu kepadaku setiap aku ngomong ke mereka. Merasakan kebaikan mereka.
Bahwa di sini, pasar sengol terminal Batubulan, ada pedagang es buah mirip orang tua saya.
*)gambar es buah 1 dikopi dari Catering Bali nah terus yang kedua dari when2when's! muet and manizzzzz.........
0 komentar:
Posting Komentar