Yahuuu�! kuliah minggu ini selesai juga. Maret pun akan digantikan April. Hampir sebulan ini saya disibukkan dengan masalah pencernaan perut. Diakhiri oleh pertemuan dengan banyak orang.Ujian yang merintang bisa terlewati juga. Fiuh!
Pengalaman selama ujian memberi banyak pelajaran. Akan saya gunakan tips, trik, ataupun kiat mengikuti ujian di lain waktu. Gag cuma posisi yang menentukan prestasi, tapi yang lain juga berperan sama besar dan sama penting.
Sekali lagi, inget doa! Mengawali setiap hari, di setiap kegiatan dengan doa niscaya memperlancar jalan kehidupan kita. Tuhan akan selalu menuntun kita di jalan dan nasib yang benar. Restu dari orang-orang terdekat juga penting. Ya siapa tahu doa mereka dan izinnya manjur.
Belajar. Anak TK juga tahu kalau mau ujian musti belajar. Tapi saya hanya mencoba mengingatkan. Saat semua contekan amunisi habis, modal ilmu dalam otak akan sangat membantu. Setidaknya untuk improvisasi disaat genting.
Cari tahu mana kawan mana lawan. Liat siapa yang bener-bener bisa ngebantu kamu saat ujian. Versi ngebantu ini berbeda-beda tiap tiap individu. Pokoknya yang baik buat kamu. Usahakan kamu duduk dekat orang itu. Bahkan ada teman yang sangat baik, dimanapun dia duduk,dia akan selalu berusaha ngasi jawaban ke kita meski kita gag ada di dekatnya dan di situasi sesulit apapun. Itu baru temen namanya. Namun sekarang udah jarang banget yang mau lulus tiga setengah tahun ngajak-ngajak. Begitu individual.
Pengawas juga ada yang bisa jadi teman. Makanya, adakan pendekatan dari sekarang ke semua calon peserta di ujian yang sama. Gimana kalau mereka biasanya ujian serta cari tahu juga cara pengawasnya ngejaga.
Sering ngedengerin kata dosen pas di kampus atau di kelas. Banyak info yang bakal kamu dapet dari dosen. Secara dia bos dari penyelenggaraan ujian kamu. Kayak ujiannya bakal kayak apa, materinya yang mana aja, sistem ujian dan penilaiannya kayak gimana. Itu sangat penting. Jangan sampai gara-gara gag tahu info kalau ujiannya open book, kita malah gag bawa buku. Dan biasanya bila kita menyimak dosen ngajar di kelas, ada beberapa topik yang dia sangat tekankan. Diucapkan berulang-ulang, sejelas-jelasnya, nada suaranya pun dipertinggi. Serta dengan body language yang berlebihan. Maksudnya, berbeda dari biasa. Pake tangan gerak-geraklah, mengepalkan tangan ke udara, merobek baju, dan sebagainya. Topik yang dijelaskan itu pasti keluar di ujian.
Menyalin apa yang diajarkan dosen. Selain untuk mengingat kembali, ini juga agar kita mudah mempelajarinya kembali. Jadi salinlah dengan rapi. Kamu juga bisa minjem catetan temen yang tulisannya lebih bagus dan catetannya lebih lengkap untuk disalin. Rajin ngumpulin bahan makanya. Lebih efektif lagi kalau salinan itu dibuat kecil-kecil biar gampang juga diselundupkan di kelas pas ujian.:-)
Contekan. Pikirkan kamu mau bikin repekan kayak apa? Layaknya medan perang, makin banyak variasi contekanmu dan makin banyak jumlahnya itu bisa membuatmu gag mati konyol di medan perang ujian. Siapkan cadangan. Sebenernya ini hal yang gag baek. Apalagi kita udah berdoa sebelum ujian (dan biasanya Tuhan berusaha menggagalkan usaha kita ini). Tapi repekan itu patut juga dicoba. Selain nyari ilmu, kita juga butuh nilai bukan? Kata pepatah, lebih baik nyontek ke buku daripada ke orang (apalagi ke hewan, dijamin kamu gag dapet apa yang kamu harepin) karena dengan nyontek dibuku kita juga sambil belajar. Meski belajarnya baru pas ujian, di kelas pula (telat banget yak?).
Bikin contekan yang seimut mungkin sehingga gampang dibawa(tapi jangan menor). Model gulung juga bole. Buku mini juga gag apa-apa. Dan bila ujiannya bole bawa hape, bawalah yang berkamera. Kamu bisa foto semua catetan di rumah dan pura-pura ngebaca SMS saat buka file itu. Minta jawaban ke temen juga jadi lebih gampang, tinggal dia foto jawabannya, kirim ke hape kita, beres deh.
Penampilan Diri. Pilihlah pakaian yang banyak kantongnya, biar gampang nyembunyiin contekan. Jangan norak biar gag jai perhatian dosen. Pake kacamata item, kalo kamu ngelirik jawaban temen kan jadi gag ketahuan. Jangan potong rambut sebelum ujian. Ntar ilmunya ikut kepotong (percaya?). Makin panjang rambut makin baik dan biarin gag rapi. Biar gampang naro repekan disana. Tinggal pura-pura garuk-garuk,dapet deh contekannya. Dan langsung pengawas ngedeketin kamu ngasi Peditox,obat anti kutu.
Buat yang berponi juga sangat disarankan memeliharanya sepanjang dan selebat mungkin. Sama kayak kacamata item, biar kamu gag keliatan ngelirik jawaban temen. Kamu gerai ponimu ke depan sambil agak nunduk biar menutupi mata atau bahkan muka. Selain bisa buat nyontek, itu juga bisa nakutin pengawas! Kalau mau pakai kaos kaki, pakai yang berjari aja. Itu berguna untuk mengambil benda jauh. Benda apa yang mau diambil? Pikir aja sendiri ya..
Property. Semua barang-barang perlu di bawa, jangan dilupain. Biar gag seperti mau perang di medan peluru tapi kamu bugil dengan tangan kosong. Bawa juga barang-barang yang bisa diselipin kertas. Selain buat tempat contekan, itu bisa dipake tuker-tukeran jawaban ma temen. Pura-puranya mau minjem apa gitu.
Inget bawa hape dua. Yang gag penting kamu setor ke pengawas, yang ada foto contekannya kamu usahakan gimana caranya biar bisa masuk ke kelas. Tips dari saya, sebelumnya kamu dah tempel di bawah meja, pake lakban ato sejenisnya.
Nah, kalau disuruh ngumpulin barang-barang kayak tas dan sebagainya ke depan kelas atau ke lain tempat selain dimeja, contekan jangan di bawa kesana juga, bodo itu namanya.
Timing. Gag cuma harus dateng lebih cepat. Kemampuan membaca peluang juga harus diperdalam. Semua hal ada ilmunya,bung! Apalagi ujian yang penuh dengan ilmu. Dateng lebih cepat banyak untungnya. Kita bisa nyari tempat senyamannya kita ujian. Ada waktu untuk menenangkan diri. Catetan:dalam hal ini saya tetap mendengarkan info dari teman tentang materi ujian,sapa tahu ada yang penting. Namun kita harus bisa jaga mental untuk menerima teori baru itu. Biasanya orang shock saat mendengar ada info baru dan itu mempengaruhi psikologi peserta ujian itu sendiri. Tenang, itu yang utama. Menyontek pun ada waktunya. Saat pengawas lagi lengah atau keluar. Harus bisa memanfaatkan peluang sekecil apapun. Waktu dua jam itu gag lama, men!
Nyontek ke teman lain lagi. Kalau kita kebetulan dapet tempat disebelah orang yang gag suka diconteki, latihan mata sangat dianjurkan agar bisa melirik 180 derajat dan melihat jauh. Kita contek diam-diam tanpa izin dulu deh kalau emang udah kepepet. Dan biasanya orang gag suka dimintai jawaban sebelum satu jam berlalu. Kita jadi anak baik aja selama itu. Diam atau coba membuat sendiri. Nyontek buku juga gag masalah sambil nunggu dia selesai sejam. Udah lewat sejam, sikat!
Waktu mengisi jawaban, isi yang mudah dulu. Dan kalau mau pulang, jangan buru-buru, sapa tahu ada perbaikan jawaban dari temen. Kembali ke tadi, manfaatkan peluang sampai titik waktu penghabisan.
Posisi. Posisi emang menentukan prestasi. Bener banget teori itu. Dan kalau ada yang menyangkal, ayo berdebat! *menyingsingkan lengan baju*.
Contoh, kita dapet tempat duduk yang bocoran, kursinya goyang-goyang. Makanya booking jauh-jauh hari. Caranya? Kasi pengenal ke bangku itu, biar orang-orang tahu kalau kamu yang bakal duduk disana. Tapi awas jangan sampai kita mesen tempat di kelas yang salah. Sama aja bo�ong.
Lihat siapa yang bakal duduk di samping kita. Lawan atau kawan? Apakah tempat duduk itu juga enak buat nyontek. Jangan duduk tepat di ujung hidung pengawas. Cari tempat yang gag terpantau pengawas. Kalau saya lebih senag duduk deretan depan pengawas namun yang tengah-tengah. Pengawas jarang ngelihat kesana. Jangan di pojok! Basi dan semua orang juga udah pada tahu kalau itu tempat angker.
Ini sebagai sharing aja buat kamu. Siapa tahu bisa membantu. Dan saya berharap para pengawas ujian membaca artikel ini agar tahu trik nyontek jaman sekarang. Hehe.
Buat calon peserta ujian, Cobalah dulu, baru percaya!
*)baca juga trik Ujian yang lucu dari benablog.
0 komentar:
Posting Komentar