Masih teringat cerita dosen saat kuliah Kimia Anorganik III bareng pak Dr.Ir.Ida Bagus Putra Manuaba,M.Phill. Sharing pengalaman bareng dia begitu menyenangkan.
Kampusnya di Australia dulu menyediakan voucher fotocopy berupa kartu yang bisa digunakan mahasiswa secara unlimited. Namun gag ada yang mem-fotocopy buku kuliah secara missal, paling cuma beberapa bab yang dianggap perlu. Itu karena budaya orang disana yang taat hukum dan punya uang pastinya buat beli buku yang asli.
Begitu juga untuk software komputer. Mereka lebih memilih membeli yang asli dengan harga 400$ daripada mengkopi ke CD yang cuma ngabisin duit 50ribu doang.
Hal unik lagi dari Australia menurut ceritanya dia, saat kita masih asik bermain panah-panahan di wayang, orang disana sudah ngebuat rudal! Begitulah perbandingan negara kita dengan mereka.
Yang jadi pertanyaan saya adalah kenapa menemukan obat anti rematik dari mas merupakan suatu kebanggaan? Kita disini bukannya dari dulu sudah menemukannya. Saat orang rematik kita juga make �mas� tapi �mas�-mas panti pijat. :-D
Terakhir beliau bercerita tentang hasil penelitian orang Amerika. Mereka meneliti keris kuno Indonesia. Tapi gag kayak orang Indonesia yang mencari keris buat diminum airnya. Mereka menganalisis kandungan keris yang dianggap sakti di Indonesia dan bagaimana cara membuatnya. Hasilnya, ternyata bahan dasar keris itu 11-12 dengan tekstur meteor. Kerisnya pun gag ada tanda-tanda dibuat secara tradisional. Teksturnya sangat halus yang gag mingkin terjadi bila keris itu mengalami proses yang sama seperti misalnya digetok setelah dibakar dalam bara api.
Kemudian peneliti Amerika meminta orang Indonesia sekarang untuk membuatnya. Namun orang Indonesia gag bisa buat yang persis kayak keris kuno itu. Apakah berarti nenek moyang kita lebih pandai dari kita? Gimana cara mereka membuat keris itu?
-oOo-
Saat posting blog ini saya sudah berpakaian siap ke kampus tapi masih diem di KFC Jimbaran. Menunggu henny. Rencananya kita mau ngenet bareng terus entar saya langsung dari sini ke kampus.
0 komentar:
Posting Komentar