Niat gag sih hujan? Coba bisa ku gantikan, biar aku yang ngasi hujan yang gag plin plan.
Dan akhirnya aku terkangkit wabah hidung meler. Tenggorokan pun sakit hasil kombinasi sempurna dari cuaca buruk ditambah makan makanan di kantin kampus yang gag dijamin bersih. Dari dua hari yang lalu berdahak terus. Bisa dehidrasi nih kalo terus-terusan buang ludah. Telen aja ah.
Ok, aku posting kali ini gag untuk mempublikasikn hidung melerku. Tapi tentang kata seseorang mengenai Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) buletin Ekapaksi yang belum aku buat. Emang sih sudah cukup lama ngaretnya. Hampir setahun.:p
Buletin Ekapaksi adalah program kerja saat aku menjabat ketua bidang III Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Korps Sukarela PMI Universitas Udayana. Gag menyangka ternyata aku dengan sukses melalaikan tugas membuat LPJ-nya setelah usai bertugas. Prestasi yang mamalukan.
Kata orang itu kemarin cukup nyentil. Dia bilang kalo seorang ketua emang kayak gini. Di lain pihak ketua itu mengejar-ngejar bawahan untuk buat LPJ, namun di sisi lain dia malah gag menunaikan tugasnya dengan baik.
Jujur aku kepikiran. Bukannya refreshing setelah praktikum Kimia Organik Bahan Alam (KOBA) tentang Skrining Propil Fitokimia yang sangat panjang (paling lama daripada praktikum mata kuliah yang lain),eh malah dapat perkataan kayak gini.
Tapi aku gag marah. Apalagi membalas. Kata maaf lebih indah daripada dendam, bukan? Aku anggap ini adalah karma. Dan suatu saat nanti, orang itu akan dapat karma dari Tuhan atas kata-katanya yang gag dia jaga. Ia mungkin gag pernah bertanya dalam hati, apakah orang sakit hati atau gag setelah mendengar perkataannya ?
Untuk itu, percuma aku kepikiran namun aku gag bertindak. Aku bertekad minggu ini LPJ itu sudah selesai. Meski tugas-tugas lain di minggu ini gag ngasi toleran. Aku pasti bisa menyelesaikannya. Yeah!
Btw,soal untuk ujian murid les-ku juga belum ku buat. Padahal dipake minggu sabtu depan. Ahay.
*srup*
*)gambar adalah hasil colongan dari Kompas.com
1.jpg)
0 komentar:
Posting Komentar