Pulsating Superman Logo Pointer
Pulsating Superman Logo Pointer

My Experience

My Experience

My Experience

My Experience

My Experience

My Experience

Selasa, 13 April 2010

Menaikkan Tensi Rendah Hanya Dalam Satu Malam!

Perasaan kecewa datang saat gag bisa ngebantu temen yang saudaranya membutuhkan darah. Karenan tensi saya tidak cukup ketika di periksa ama buk dokter. Padahal udah ditunggu dari pagi ama temen saya. Jadi gag enak. Akhirnya ku putuskan untuk menaikkan tensi meski hanya dalam satu malam!

Saya bertekad, tidak akan terlalu banyak beraktivitas hari itu. Tidur cepet dan berkualitas, makan cukup, dan jangan minum obat penambah darah sebelum tidur.

Paginya badan lumayan segar. Cukuplah untuk donor. Segera mandi dan langsung bergegas ke rumah sakit Sanglah di bagian unit transfusi darah (UTD).

Sampai disana jam setengah 9 pagi. Ternyata mereka baru buka jam sembilan.
Duduk sebentar di sofanya yang gag begitu nyaman, aku langsung dipanggil oleh resepsionis UTD-nya. Katanya mumpung orang yang bertugas di bagian donor darah udah dateng, jadi langsung aja donor biar gag nunggu lagi.

Ok, i'm ready.

Sampai disana, aku ditanya-tanya dulu tentang apakah sudah makan? Apakah tidurku cukup? Semua itu hanya memastikan bahwa aku gag akan pingsan setelah donor karena kondisi gag fit.

Dengan memberi jawaban seperlunya kini akupun sudah berada di kasur untuk diambil darahnya. Buset! Ternyata yang ngambil darahku adalah perawat yang lagi magang. Dia gag lihai gitu nyuntikin jarumnya. Terasa banget! Pake acara digoyang-goyang lagi.

Acara sedot darah ini jadi terasa lama. Pengen rasanya cepet-cepet beranjak dari sini. Serasa jadi kelinci percobaan.

Fiuh, acara donor pun usai. Emang gag seenak kalo donor di event-event tertentu. Musti ngobatin luka sendiri. Bahkan gag dikasi obat penambah darah bila donor langsung ke RS. Atau mereka lupa ngasi?

Kini aku berada di kantin UTD. Tangan masih terasa sakit.

Dapet telor dan kopi gratis. kalo donor di luar kamu bisa dapet lebih. ada bubur kacang ijonya. Dan minumnya pun bisa milih.

Kebiasaan saya donor ini gag  gara-gara Jusuf Kalla dipilih sebagai ketua PMI Indonesia (tradisi PMI yaitu menunjuk orang penting sebagai ketuanya agar bisa membantu mereka dari segi dana dan ijin operasional).

Semu ini berawal sejak saya baru masuk bangku kuliah. Saat itu saya ikut UKM KSR-PMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Korps Suka Rela-PMI). Disana saya tahu betapa pentingnya donor darah.

Kalo cewek mungkin punya siklus haid tiap beberapa waktu. Nah, kalo cowok, bayangkan aja darah yang ada di dalam tubuhnya yang gag pernah terganti semenjak dia lahir. Jadi donor darah itu bisa sebagai media cuci darah. Darah yang diambil akan digantikan darah segar yang lebih sehat.

Secara gag langsung kita juga telah menolong orang lain dengan darah itu. Darah yang diambil gag banyak-banyak kok. Hanya beberapa cc aja. Buktinya saya masih bisa nge-blog meski udah delapan kali donor.

Melalui donor kita juga bisa ngecek kesehatan gratis. Tenang, bila kamu punya penyakit, kerahasiaan penyakitmu sangat terjaga. Mereka hanya akan membicarakannya dengan kamu aja. Itu pun saat kamu dirasa siap mendengarkan kabar itu. Jadi privasi kamu gag akan terusik.

Satu lagi, tiap beberapa kali kamu donor, kamu bakal dapet penghargaan dari pemerintah. Kalo sampai 100 kali donor, kamu bakal diundang ke istana negara untuk bertemu presiden dan dikasi penghargaan langsung dari beliau.

Donor itu sebaiknya dilakukan minimal tiap 3 bulan sekali. Jangan kurang dari itu karena darahmu belum siap betul buat dimasukkan ke tubuh orang lain. Besar kemungkinan darahmu akan ditolak oleh antibodi si penerima darah.

Tapi saya harap sih alasan utama donor adalah tetap pada keikhlasan menolong sesama. Untuk faktor lainnya anggap aja bonus.

Bagaimana, tertarik buat donor? Atau kamu udah jadi pendonor tetap?


*)gambar dicolong dari Kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Pulsating Superman Logo Pointer